Pelajaribagaimana cara untuk membuat ilmu yang Anda miliki menjadi penghasilan tambahan bagi Anda Anda bisa membuat Halaman Facebook . 0 ini, guru-guru harus dituntut menerapkan penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar (KBM) Oleh karena itu saya akan memberikan panduan bagaimana cara membuat
Cara Mengurangi Penggunaan Pestisida Kimia – Salah satu kunci dari produktivitas tanaman adalah tanaman sehat. Syarat tanaman sehat adalah nutrisi tanaman harus terpenuhi serta terbebas dari serangan hama penyakit. Hama penyakit disadari atau tidak adalah permasalahan mendasar yang mempengaruhi secara nyata gagal tidaknya usahatani. Langkah praktis yang biasa petani lakukan adalah dengan aplikasi pestisida secara massive yaitu dengan aplikasi pestisida dosis tinggi serta interval yang semakin pendek. Hama utama cabai seperti trips dan kutu kebul seringkali sudah tak ampuh lagi dengan dosis awal bahkan lebih tinggi dari dosis anjuran. Jika hal tersebut dilakukan terus menerus akan menyebabkan dampak negatif bagi tanah, serta dampak kesehatan bagi konsumen dan petani itu sendiri. Baca juga [Lagi] Petani Meninggal Saat Aplikasi Pestisida. Adakah yang Salah? Jadi, sudah saatnya kita mengurangi penggunaan pestisida kimia. Dengan mengurangi penggunaan pestisida kimia itu artinya kita menghemat biaya cost produksi. Lalu bagaimanakah cara mengurangi penggunaan pestisida kimia? 1. Penggunaan varietas yang tahan Penggunaan varietas tahan penting dan merupakan langkah preventif untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia pada tanaman horti seperti cabai dan tomat. Baca juga 6 Karakter Unggul Apa Saja yang Harus Ada pada Varietas Cabai Hibrida F1 ? Maka carilah varietas cabai yang tahan atau toleran serangan hama seperti trips, kutu kebul dan toleran dari serangan penyakit seperti penyakit busuk buah atau layu. 2. Pemilihan waktu tanam yang tepat Pemilihan waktu tanam yang tepat ternyata juga dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia. Bayangkan jika anda salah waktu tanam, misal tanam cabai di musim kemarau saat terjadi ledakan hama trips, kutu kebul? Sudah pasti penggunaan pestisida kimia juga akan meningkat. Bukankah biaya yang kan dikerluarkan pun semakin besar? Baca juga Kapan Waktu Tanam Cabai Yang Tepat ? 3. Pemilihan lokasi yang tepat Pemilihan lokasi yang tepat bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia? Ya, tentu saja bisa. Jadi lokasi penanaman yang dipilih adalah yang memenuhi syarat tumbuh tanaman. Baca juga Tips Memilih Lokasi Penanaman Cabai yang Baik Ambil contoh tanaman cabai, syarat tumbuh utama tanaman cabai adalah tanah yang subur, air yang mencukupi, pH sesuai, bukan bekas lahan famili terong-terongan serta bukan endemik penyakit layu. 4. Melakukan rotasi tanaman atau pergiliran tanaman Rotasi tanaman adalah pola penanaman jenis tanaman yang berbeda dalam satu musim. Ini bertujuan untuk memutus siklus hama atau penyakit. Diharapkan ini bisa mengurangi potensi terjadinya ledakan hama. Sehingga secara tidak langsung bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia. Contoh rotasi tanaman pada dataran rendah Januari-April padi, Mei-Agustus cabai, September-Desember jagung. 5. Pengaturan jarak tanam Bagaimana hubungan jarak tanam dengan efisiensi penggunaan pestisida kimia? Jarak tanam yang terlalu rapat terbukti jadi sarang serta tempat berkembangnya hama atau penyakit. Jarak tanam pada tiap musim berbeda-beda, saat musim hujan jarak tanam pada horti cabai tomat dll, seringkali dibuat lebih lebar. Tujuannya untuk mencegah berkembangnya hama penyakit sehingga dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia. 6. Penyiangan gulma Penyiangan gulma dalam budidaya tanaman cabai seringkali dianggap sebelah mata. Padahal kebanyakan jenis gulma yang ada di area penanaman cabai seperti wedusan adalah jenis gulma inang dari kutu kebul yang dikenal vektor perantara virus gemini/kuning. Jadi, kegiatan penyiangan ini bertujuan untuk mencegah kutu kebul bersarang dan berkembang sehingga nantinya pun bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia. Baca juga Teknik Aplikasi Herbisida Efektif dan Efisien untuk Pengendalian Gulma Lakukan penyiangan sebelum dilakukan pemupukan susulan. 7. Melakukan pengamatan rutin terhadap hama penyakit Kegiatan pengamatan rutin bertujuan untuk mengamati keberadaan hama penyakit pada areal penanaman. Tujuannya mencegah perkembangan populasi hama penyakit yang jika sudah banyak bisa menyebabkan serangan parah. Baca juga Mengenal Nilai Ambang Batas Pengendalian pada Tanaman Pangan dan Horti Nah, jika sudah parah, maka biasanya penggunaan pestisida kimia akan meningkat tajam. Jadi jika populasi sudah masuk ambang batas, maka segera lakukan tindakan pengendalian. 8. Pemanfaatan musuh alami Dalam konsep pertanian organik, musuh alami adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk mengendalikan hama. Contoh pada areal penanaman padi, pemanfaatan burung hantu sebagai musuh alami hama tikus. Pada tanaman horti seperti cabai, beberapa hewan yang berperan sebagai predator hama seperti kumbang koksi, semut hitam yang keduanya adalah musuh alami dari kutu daun. Namun selama ini masih jarang digunakan karena, petani cabai indonesia masih belum sepenuhnya lepas dari pestisida kimia. 9. Penggunaan tanaman perangkap dan penghadang hama Tanaman penghadang digunakan untuk menghalau serangan hama kutu daun. Contohnya tanaman jagung. Tanaman jagung ditanam di sekeliling tanaman cabai. Hasilnya cukup efektif, hama dari lokasi lahan terhalang masuk ke penanaman cabai kita. Selanjutnya, tanaman perangkap hama menggunakan tanaman refugia yakni tanaman bunga bewarna cerah, seperti tanaman bunga matahari dan marigold. Baca juga Beginilah Cara Tanaman Marigold Cegah Serangan Hama Bunga dengan warna dan bau nektar yang khas menarik hama datang kesana, yang selanjutnya menarik musuh alami predator datang. Dengan berkurangnya populasi hama serta tingkat serangganya tentu akan mengurangi penggunaan pestisida kimia. 10. Penggunaan perangkap hama Perangkap serangga atau pest trapping, sebelumnya pernah kita bahas salah satunya tentang yellow trap atau perangkap kuning. Jadi disini tidak akan saya bahas lagi karena anda bisa membaca detilnya pada link berikut ini >> Seberapa Efektif-kah Yellow Trap ?, yang pasti pest trapping terbukti cukup efektif mengurangi penggunaan pestisida kimia. 11. Penggunaan rumah kasa screen house Rumah kasa atau screen house adalah sebuah struktur bangunan berbentuk seperti rumah, beratap dan berdinding kasa screen yang berguna untuk melindungi tanaman dari serangan hama. Teknologi screen house saat ini sudah banyak digunakan oleh petani cabai karena terbukti efektif mengurangi serangan hama penyakit dan mengurangi penggunaan pestisida kimia. 12. Penggunaan pestisida nabati Pestisida nabati atau pestisida organik adalah pestisida yang dibuat dari fermentasi bagian tanaman misal daun, yang mengandung bahan aktif tertentu. Pestisida nabati dikenal lebih ramah lingkungan, oleh sebab itu pestisida nabati bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia. Mau tau lebih detil tentang pestisida nabati anda bisa membaca artikel berikut >> 7 Tanaman Pestisida Nabati, Yang Terbukti Efektif Mengendalikan Hama Kutu-kutuan serta Cara Pembuatannya.
Komposmerupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. menambah pendapatan peternak dan dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan memperbaiki kerusakan fisik tanah akibat pemakaian pupuk anorganik secara berlebihan. Kelompok Tani Desa Kaliboto merupakan JAKARTA, - Memberikan pupuk pada tanaman menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan kesuburan tanaman. Namun, memberikan pupuk terlalu banyak dapat membuat tanaman terbakar hingga mati. Baca juga Apakah Tanaman Harus Disiram Setelah Diberikan Pupuk?Melansir dari Hunker, Jumat 17/9/2021, pemupukan yang berlebih adalah kesalahan umum yang dilakukan mereka yang merawat tanaman, bahkan terkadang kesalahan ini bisa membuat fatal. Nah, berikut dampak buruk memberikan pupuk terlalu banyak pada tanaman. Baca juga Apakah Kulit Kentang Bisa Dijadikan Pupuk Tanaman? Ini Penjelasannya Terlalu banyak garam Di antara masalah yang paling umum dengan pemupukan berlebihan adalah pembakaran pupuk. Pupuk sering bekerja dengan memasok nutrisi ke tanaman dalam bentuk garam larut. Meski garam mudah larut dalam air, terlalu banyak garam tidak dapat larut. Sebaliknya, air menguap dan garam tetap berada di dalam tanah sehingga menyebabkan gangguan besar pada susunan tanah. Baca juga 5 Fakta Menarik tentang Tanaman Hias Aglonema Garam dapat membakar akar muda tanaman, akar yang sudah besar atau dewasa dari pohon lanskap, semak, tanaman keras, dan sayuran. Ketika garam membakar akar, tanaman tidak dapat menyerap air dan nutrisi lain dari tanah. Akibatnya, tanaman kekurangan air yang menyebabkan daun tampak hangus, pertumbuhan terhambat, bahkan tanaman mati. Selain itu, terlalu banyak garam juga dapat mengubah pH tanah sehingga membuat nutrisi tidak tersedia untuk tanaman. Baca juga 7 Tanaman Ini Mampu Usir Laba-laba di RumahMembunuh tanaman Meningkatkan pertumbuhan mungkin terdengar bagus pada awalnya. Namun, dorongan besar dalam pertumbuhan juga dapat membunuh tanaman. Hal ini terutama terjadi karena terlalu banyak nitrogen. Nitrogen memberikan dorongan kuat terhadap pertumbuhan tanaman, memungkinkan tanaman menumbuhkan batang dan daun yang lebih panjang. Sayangnya, sistem akar yang muda, lunak, dan kurang berkembang tidak dapat mendukung pertumbuhan baru yang disebabkan pupuk. Struktur akar yang buruk ini akan menghambat perkembangan bunga dan buah. Baca juga Micin Bisa Suburkan Tanaman, Begini Caranya Menarik hama Selanjutnya, dampak buruk memberikan pupuk terlalu banyak pada tanaman adalah dapat menarik hama. Tanaman akan memiliki banyak serangga dan hama yang lebih menyukai daun, tunas, dan batang yang tumbuh muda dan lembut dibanding bagian tanaman yang lebih matang. Baca juga Catat, Ini Penyebab Daun Tanaman Cabai Menguning Ketika tanaman mulai mengeluarkan batang dan kuncup daun, akan lebih banyak serangga yang tertarik ke tanaman dan mulai memakannya dengan lebih rakus. Kutu daun dan tungau termasuk serangga yang lebih menyukai memakan tanaman yang subur dan tanaman yang terlalu banyak dibuahi. Baca juga 6 Keunggulan Menanam Tanaman di PotUntuk itu, perlua hati-hati memberikan pupuk pada tanaman. Sebelum memberi pupuk, buang jauh-jauh anggapan bahwa tanaman membutuhkannya untuk bertahan hidup. Pupuk dirancang untuk memasok nutrisi pada tanaman yang kekurangan nutrisi dari tanah tanaman. Kebanyakan tanaman tidak memerlukan pupuk sama sekali jika tumbuh pada tanah yang sehat. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Carayang harus dilakukan adalah menumbuhkan akar sebelum pada akhirnya harus dipotong dari batang induknya. Siapkan pupuk NPK Mutiara 16-16-16 yang berwarna biru. Hal ini mampu meminimalisir kegagalan produksi bibit. Kelebihan lainnya adalah lebih hemat serta optimal daripada sistem tabur yang kurang merata. - Penggunaan pupuk pada tanaman bermanfaat untuk menambah pasokan nutrisi yang akan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Selain itu, pupuk juga dapat memperbaiki kualitas tanah agar lebih subur dan menggantikan unsur-unsur hara yang hilang dari dalam tanah. Tiap-tiap jenis pupuk memiliki kandungan unsur hara, kelarutan, dan kecepatan yang berbeda-beda. Pupuk kimia adalah jenis pupuk yang meliki kelebihan itu. Kadar unsur hara dan mineral pada pupuk kimia lebih tinggi dan terjamin karena memang dibuat untuk tanaman. Meski tujuannya untuk memberikan keuntungan bagi tanaman, tetapi dampak yang ditimbulkan dari kegiatan pemupukan dengan pupuk kimia secara terus-menerus sangat berbahaya. Baca Juga Masalah yang Sering Dihadapi Tanaman Hias Monstera atau Janda Bolong Salah satu dampak berlebihan dalam menggunakan pupuk kimia, bisa menimbulkan dampak yang merusak kesuburan tanah itu sendiri. Sebab, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pupuk ini adalah bahan-bahan kimia. Bahan kimia yang tak terserap oleh tanaman, akan tertinggal di dalam tanah. Zat kimia ini nantinya akan mengikat molekul tanah, membuatnya tak gembur lagi dan kering. Setelah kering, tanah akan lengket dan keras. Dilansir dari tanah yang padat atau tidak gembur akibat penggunaan pupuk kimia akan mematikan mikroorganisme tanah, sehingga penguraian bahan organik tanah akan terganggu akibatnya tanah menjadi tidak subur. Dampak lainnya, akar tanaman menjadi lunak dan tidak bisa lagi menyerap nutrisi secara maksimal. Akhirnya, tanaman akan mati karena kekurangan nutrisi. Baca Juga Mengenal Pupuk Organik Bokashi Tak hanya tanah, air di sekitar lahan tanaman juga akan terkena imbasnya. Ini dapa terjadi ketika hujan sisa pupuk yang terserap akar akan terbawa oleh aliran air, menuju sungai, danau, atau bahkan terserap ke dalam tanah sehingga mencemari pasokan air bersih di dalamnya. Air yang terkontaminasi ini, bisa jadi dikonsumsi oleh manusia dan hewan di sekitarnya. Ini dapat menyebabkan keracunan dan masalah kesehatan lainnya. Kendati demikian, bukan berarti Anda tak boleh sama sekali menggunakan pupuk kimia. Anda dapat mengombinasikannya dengan pupuk organik agar sisi negatif pupuk kimia dapat diminimalisir. Pemberian pupuk kimia juga harus sesuai dengan dosisnya. Akan tetapi, lebih baik Anda tak menggunakan pupuk kimia di lingkungan rumah tangga karena dapat mencemari lingkungan tempat tinggal Anda dan tetangga. Selanjutnya Media Tanam Selain Tanah dari Organik dan Anorganik Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berikutadalah 5 cara mengatasi kecemasan berlebihan yang bisa kamu lakukan sekarang juga: 1. Kenali dan Namai Perasaanmu. Ketika kamu mengalami rasa cemas dalam tubuhmu, rasakanlah sebagai sebuah emosi yang wajar, dan segera namai perasaan itu. Sebagai contoh: "Rasanya hatiku berdegup dengan sangat cepat", "Aku merasakan takut", atau
Pupuk kimia merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Namun, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, diperlukan cara untuk mengatasi penggunaan pupuk kimia yang berlebihan agar dapat meminimalkan dampak negatifnya. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi penggunaan pupuk kimia yang berlebihan 1. Memperbaiki Kualitas Tanah Kualitas tanah yang baik dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memperbaiki kualitas tanah dengan cara melakukan pengolahan tanah yang baik, seperti penggemburan tanah, pemberian bahan organik, dan pengaturan pH tanah. Dengan kualitas tanah yang baik, maka tanaman dapat menyerap nutrisi yang dibutuhkan tanpa perlu pupuk kimia yang berlebihan. 2. Menggunakan Pupuk Organik Pupuk organik merupakan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan manusia. Pupuk organik dapat dibuat dari bahan-bahan organik seperti pupuk kandang, kompos, dan limbah pertanian. Kelebihan dari pupuk organik adalah dapat meningkatkan kualitas tanah dan memperbaiki sirkulasi air tanah. Selain itu, pupuk organik juga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. 3. Menggunakan Pupuk Kimia Secara Bijak Pupuk kimia dapat digunakan secara bijak dengan cara mengatur dosis dan waktu pemberian yang tepat. Dosis pupuk kimia yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman dan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang baik mengenai dosis dan waktu pemberian pupuk kimia. Selain itu, penggunaan pupuk kimia juga harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang ditanam. 4. Menggunakan Teknologi Pertanian Modern Teknologi pertanian modern dapat membantu mengatasi penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Salah satu teknologi yang dapat digunakan adalah sistem irigasi tetes. Sistem irigasi tetes dapat mengurangi penggunaan air dan pupuk kimia yang berlebihan karena air dan pupuk kimia diberikan langsung pada akar tanaman. Selain itu, teknologi pertanian modern juga dapat membantu meningkatkan produktivitas tanaman dengan cara yang lebih efisien. 5. Menerapkan Pola Tanam yang Tepat Pola tanam yang tepat dapat membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Pola tanam yang tepat antara lain adalah sistem rotasi tanam dan intercropping. Sistem rotasi tanam dapat membantu memperbaiki kualitas tanah dan mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Sedangkan intercropping dapat membantu meningkatkan produktivitas tanaman dengan cara yang lebih efisien. Kesimpulan Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, diperlukan cara untuk mengatasi penggunaan pupuk kimia yang berlebihan agar dapat meminimalkan dampak negatifnya. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain memperbaiki kualitas tanah, menggunakan pupuk organik, menggunakan pupuk kimia secara bijak, menggunakan teknologi pertanian modern, dan menerapkan pola tanam yang tepat. Referensi 1. “Pengelolaan Tanaman Pangan Berkelanjutan Cara Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia” oleh Dr. Ir. Sudarsono, dan Dr. Ir. Siti Subandiyah, 2018. 2. “Pupuk Organik Cair Sebagai Alternatif Pengganti Pupuk Kimia” oleh Dr. Ir. Dwi Andreas Santosa, 2019. 3. “Dampak Penggunaan Pupuk Kimia Berlebihan Terhadap Kualitas Tanah dan Lingkungan” oleh Dr. Ir. Nurul Hidayati, dan Dr. Ir. Agus Purwito, 2020.

Penggunaanpupuk urea secara berlebihan akan membuat tanaman layu dan membangun konsentrasi garam beracun dalam tanah. SHUTTERSTOCK/SINGKHAM Ilustrasi pupuk urea, pemberian pupuk urea pada tanaman. Ini akhirnya akan menyebabkan ketidakseimbangan kimia pada tanah dan dapat mengubah pH alami tanah.

Daftar isiPemberian pupuk berlebihan bisa mempengaruhi tanah maupun media tanam menjadi asam sehingga teksturnya cenderung lebih keras dan tidak gembur. Hal ini pada akhirnya, mengganggu aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Padahal, cacing bisa membantu menyuburkan tanah sehingga baik untuk pertumbuhan tanaman. Mengapa penggunaan pupuk berlebihan akan menyebabkan pencemaran air? Jika penggunaan pupuk yg digunakan berlebihan dapat mengakibatkan Eutrofikasi. Eutrofikasi adalah proses pertumbuhan tumbuh tumbuhan berlangsung secara cepat jika dibandingkan dengan pertumbuhan normal. Eutrofikasi menyebabkan alga dan gecek gondok di sekitar air bertumbuh secara cepat. Apa dampak negatif dari pemberian pupuk dosis tinggi terhadap lingkungan jelaskan? Dampak negatif penggunaan pupuk berlebihan yang pertama adalah dapat merusak tanah. Hal ini disebabkan karena pupuk kimia yang digunakan pada tanaman tidak semuanya terserap oleh tanaman, sehingga masih ada sisanya tertinggal di tanah. Hal ini dapat mengakibatkan tanah tidak lagi gembur dan membuatnya menjadi lengket. Mengapa penggunaan pupuk berlebihan dapat mencemari tanah dan air? Jawaban. Saat Anda menggunakan pupuk secara berlebihan, bukan hanya tanah dan tanaman yang terkena dampanya, tetapi juga lingkungan sekitar lahan, terutama air. Hal ini bisa terjadi karena ketika hujan, sisa pupuk yang tidak terserap akar tanaman akan terbawa aliran air hujan menuju sungai atau danau terdekat. Apakah kerugiannya jika tanaman selalu dipupuk menggunakan jenis pupuk buatan kimia? Penggunaan pupuk kimia berkepanjangan tidak hanya mampu merusak unsur-unsur dalam tanah, tetapi juga merusak bagian-bagian tanaman secara perlahan. Pupuk kimia yang dibuat secara berlebihan ke tanah dapat membuat akar tanaman menjadi lunak bahkan lunak. Mengapa penggunaan pupuk secara berlebihan dapat menyebabkan pemanasan global? Pupuk kimia dalam pertanian mengandung senyawa nitrogen oksida NO yang merupakan salah satu gas rumah kaca. Akibat gas rumah kaca berlebihan saat ini, semakin banyak panas yang terperangkap di atmosfer dan berkontribusi pada pemanasan global. Mengapa penggunaan pupuk kandang yang berlebihan bisa menyebabkan pemanasan global? Karena pupuk kimia dalam pertanian mengandung senyawa Nitrogen Oksida NO. Dimana senyawa tersebut merupakan salah satu unsur yang terdapat didalam gas rumah kaca. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan tidak bijak akan menyebabkan jumlah gas rumah kaca di atmosfer bumi semakin meningkat. Mengapa penggunaan pupuk kimia dalam bidang pertanian yang berlebihan dapat menurunkan kualitas lingkungan? Dampaknya zat hara yang terkandung dalam tanah menjadi diikat oleh molekul-molekul kimiawi dari pupuk sehingga proses regenerasi humus tak dapat dilakukan lagi. Akibatnya ketahanan tanah/daya dukung tanah dalam memproduksi menjadi kurang hingga nantinya tandus. Apa yang akan terjadi jika para petani melakukan pemupukan dengan pupuk kimia dengan dosis yang berlebihan? Jika dilakukan secara berlebihan, penggunaan pupuk kimia bisa menimbulkan dampak yang justru merusak kesuburan tanah itu sendiri dan bukan menjadikannya subur. Pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk dengan meramu bahan-bahan kimia anorganik berkadar hara tinggi. Mengapa pupuk dapat mencemari tanah? karna kebanayakan pupuk itu banyak mengandung unsu-unsur kimia yang tidak cocok bagi tanah.. Mengapa penggunaan pupuk secara terus menerus akan merusak struktur tanah jelaskan? Merusak Tanah Hal ini disebabkan karena pupuk kimia yang digunakan pada tanaman tidak semuanya terserap oleh tanaman, sehingga masih ada sisanya tertinggal di tanah. Hal ini dapat mengakibatkan tanah tidak lagi gembur dan membuatnya menjadi lengket. Apakah pupuk NPK Aman? Kerusakan yang bisa terjadi adalah tanaman menjadi layu, menjadi gosong atau terbakar hingga kematian pada tanaman. Oleh karena itu, penggunaan pupuk NPK untuk menyuburkan tanaman sebenarnya sangat berisiko dan tidak ramah lingkungan jika digunakan untuk tanaman di rumah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pupuk memegang peranan penting dalam pertumbuhan hasil pertanian. Sayangnya, masih banyak yang belum mengerti bahwa fungsi pupuk bisa maksimal apabila digunakan dalam kadar yang tepat. Masalahnya, banyak petani di Indonesia yang hanya mengandalkan naluri dan pengalaman dalam menggunakan pupuk. Mereka menganggap bahwa semakin banyak pupuk yang diberikan, maka akan semakin baik pula efeknya terhadap hasil pertanian. Padahal, yang terjadi justru sebaliknya. Apalagi jika petani mencampurkan pupuk A dengan pupuk B atau C. Kandungan kimia yang ada di dalam tiap pupuk bisa saling bereaksi sehingga menimbulkan kerugian terhadap kondisi pertanian. Untuk itu, mari ketahui dulu akibat penggunaan pupuk secara berlebihan berikut ini. Mengganggu mikroorganisme dalam tanah Sebelum menggunakan pupuk secara berlebihan, ingatlah bahwa tanaman bukanlah satu-satunya makhluk hidup yang bergantung pada tanah. Di dalam tanah juga terdapat cacing tanah dan mikroorganisme lain yang hidup. Nah, jika Anda menaburkan pupuk secara berlebihan pada tanah, bukan tidak mungkin tanah akan menjadi asam sehingga teksturnya cenderung lebih keras dan tidak gembur. Alhasil, aktivitas cacing tanah dan mikroorganisme di dalam tanah pun terganggu. Padahal, cacing tanah bisa membantu menyuburkan tanah sehingga baik untuk hasil pertanian Anda. Bisa menjadi racun bagi tanaman Coba cek kembali, apakah pupuk yang Anda gunakan mengandung kalium? Apabila digunakan secara berlebihan, kandungan kalium tersebut bisa mengganggu keseimbangan basa pada tanah pertanian sehingga berpotensi merusak tanaman. Di sisi lain, kandungan magnesium dan kalsium yang berlebihan dalam tanah bisa membuat kondisi pH tanah menjadi terlalu basa. Kondisi ini bisa mengurangi atau menghilangkan beberapa unsur hara tidak tersedia untuk tanaman. Hasilnya, tanaman pun tidak dapat tumbuh dengan baik. Menghambat pembusukan bahan organik Masih berhubungan dengan poin pertama, pupuk kimia yang digunakan dalam jumlah terlalu banyak bisa menyebabkan risiko kematian mikroorganisme. Padahal, berbagai mikroorganisme tersebut berfungsi menguraikan bahan-bahan organik di dalam tanah demi meningkatkan kesuburuan. Apabila banyak mikroorganisme yang mati, tentunya tanah lahan pertanian Anda menjadi tidak subur sehingga berpengaruh buruk terhadap hasil pertaniannya pula. Kualitas air di sekitar lahan pertanian jadi buruk Saat Anda menggunakan pupuk secara berlebihan, bukan hanya tanah dan tanaman yang terkena dampanya, tetapi juga lingkungan sekitar lahan, terutama air. Hal ini bisa terjadi karena ketika hujan, sisa pupuk yang tidak terserap akar tanaman akan terbawa aliran air hujan menuju sungai atau danau terdekat. Kandungan dalam pupuk dimanfaatkan oleh tanaman air untuk tumbuh. Apabila tanaman air seperti eceng gondok tumbuh hingga menutupi permukaan sungai, tentunya bisa mengurangi kandungan oksigen di area permukaan tersebut. Biaya operasional membengkak Semakin banyak pupuk yang Anda gunakan, maka akan semakin banyak pula biaya yang harus Anda keluarkan. Padahal, belum tentu seluruh pupuk yang Anda sebar diserap dengan baik oleh tanaman. Biasanya tanaman hanya mengambil unsur hara secukupnya dari lingkungan lahannya. Alhasil, kelebihan pupuk pun jadi terbuang sia-sia padahal Anda sudah mengeluarkan cukup banyak biaya. Segala sesuatu yang berlebihan memang sifatnya kurang baik. Kalimat ini sepertinya juga cocok diterapkan dalam penggunaan pupuk untuk pertanian. Dengan mengetahui berbagai akibat di atas, semoga Anda tidak “terjebak” lagi dalam menggunakan pupuk secara berlebihan. Bukannya subur, bisa-bisa hasil pertanian Anda justru tidak tumbuh optimal sesuai harapan. Apa akibat penggunaan pupuk berlebihan brainly? Dapat menimbulkan pencemaran pada tanah karena banyak kandungan yang terbuang. Penggunaan pupuk buatan an-organik yang terus-menerus akan mempercepat habisnya zat-zat organik, merusak keseimbangan zat-zat makanan di dalam tanah, sehingga menimbulkan berbagai penyakit tanaman. Apa efek negatif dari pemberian pupuk dosis tinggi terhadap lingkungan? Dampak negatif penggunaan pupuk berlebihan yang pertama adalah dapat merusak tanah. Hal ini disebabkan karena pupuk kimia yang digunakan pada tanaman tidak semuanya terserap oleh tanaman, sehingga masih ada sisanya tertinggal di tanah. Hal ini dapat mengakibatkan tanah tidak lagi gembur dan membuatnya menjadi lengket. Bagaimana dampak pemakaian pupuk kimia secara berlebihan terhadap lingkungan persawahan? Pemupukan kimia yang berlebihan tidak bisa diserap seluruhnya oleh tanaman. Masih ada sisa zat kimia yang akan tertinggal di tanah. Zat kimia inilah yang nantinya dapat mengikat tanah dan membuatnya menjadi lengket sehingga tanah tidak lagi gembur. Efeknya tanah tidak hanya menjadi keras tetapi juga masam. Mengapa kita tidak boleh menggunakan pupuk kimia secara berlebihan? Jika dilakukan secara berlebihan, penggunaan pupuk kimia bisa menimbulkan dampak yang justru merusak kesuburan tanah itu sendiri dan bukan menjadikannya subur. Pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk dengan meramu bahan-bahan kimia anorganik berkadar hara tinggi.
Dengankeseimbangan pemakaian pupuk tentu orientasinya bukan hanya saat proses pertumbuhan namun juga untuk produksi yang bagus karena seluruh kebutuhan tanaman terpenuhi. Cara lain yang bisa digunakan untuk menghindari keracunan urea pada tanaman adalah dengan mengaplikasikan pupuk kandang pada 10 hari sebelum aplikasi urea.

Jakarta ANTARA - Kementerian Pertanian menyatakan penggunaan pupuk di kalangan petani saat ini berlebihan dari yang direkomendasikan sehingga menimbulkan sejumlah dampak negatif terhadap budi daya pertanian. Kepala Balai Penelitian Tanah Badan Penelitian dan Pengembangan Balitbang Kementerian Pertanian Ladiyani Retno Widowati mengatakan pertanian saat ini mengalami degradasi, penurunan kualitas dan produktivitas akibat pemupukan yang berlebihan ataupun penggunaan saprodi lainnya yang berlebihan. "Selain itu, dampak dari pemupukan yang tidak berimbang bisa membuat tanaman menjadi kerdil, pembungaan dini, mudah diserang organisme pengganggu tanaman OPT dan produksi tidak sesuai dengan potensi tanaman varietas," ujarnya dalam webinar Forum Wartawan Pertanian Forwatan bertemakan “Peningkatan Produksi Pertanian dengan Pemupukan Berimbang” di Jakarta, Selasa. Pemupukan yang tidak berimbang, tambahnya, juga membuang-buang anggaran, pencemaran lingkungan, tanaman tidak tumbuh dengan baik, produksi tidak optimal dan kualitas produk menurun. "Misalnya, daya simpan menurun jika terlalu banyak N, beras pecah tinggi bila K kurang," ujarnya. Oleh karena itu, menurut dia, perlu pemupukan berimbang artinya sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan target. "Jadi, kita harus tahu, pemberian pupuk itu untuk mencapai semua status, semua hara esensial seimbang, sesuai dengan kebutuhan tanaman untuk meningkatkan produksi mutu hasil, meningkatkan efisiensinya. Kita juga perhatikan kesuburan tanah untuk terjaga, jangan sampai terjadi kerusakan," jelasnya. Menurutnya, Indonesia sangat kaya keragaman tanah, dari ujung Sabang sampai Merauke. Setiap tanah memiliki tingkat kesuburan berbeda. Karena itu, kebutuhan pupuk setiap tipe tanah berbeda-beda. Senada dengan itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri menyatakan saat ini petani sudah berlebihan menggunakan beberapa jenis pupuk kimia sehingga akan berdampak kepada kesuburan tanah. "Kami mengajak petani agar memanfaatkan pupuk secara efektif, berimbang, dan efisien sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian yang lebih optimal," katanya. Sementara itu, Kepala Subdirektorat Kasubdit Pupuk Bersubsidi Kementan Yanti Ermawati mengatakan pihaknya menjalankan amanah UU No 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Dalam Pasal 3 UU itu disebutkan bahwa Perlindungan dan Pemberdayaan Petani bertujuan menyediakan prasarana dan sarana Pertanian yang dibutuhkan dalam mengembangkan usaha tani. Sementara dalam Pasal 21 disebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya dapat memberikan subsidi benih atau bibit tanaman, bibit atau bakalan ternak, pupuk, dan/atau alat dan mesin pertanian sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya, pemberian subsidi sebagaimana dimaksud harus tepat guna, tepat sasaran, tepat waktu, tepat lokasi, tepat jenis, tepat mutu, dan tepat jumlah. "Hal ini akan menjadi fokus Ditjen PSP ke depannya untuk merumuskan kebijakan dalam hal penyediaan pupuk subsidi agar tepat jenis, mutu dan tetap jumlah," katanya. Baca juga Mentan pastikan stok 9 juta ton pupuk subsidi musim tanam kedua mencukupi Baca juga KTNA Indramayu buka suara pupuk subsidi disebut kerap hilang Baca juga Petani Indramayu minta kepada Presiden harga pupuk tidak lebihi padi

. 114 291 377 88 312 328 240 336

cara mengatasi penggunaan pupuk yang berlebihan