DaftarUlang dan Melengkapi data Calon Peserta Didik Baru 2021. Keluarga besar SMAN 18 Surabaya mengucapkan selamat bagi calon peserta didik baru tahun ajaran 2021/2022 yang telah diterima di SMAN 18 Surabaya Calon Peserta Didik Baru diharap mengikuti 2 Tahap Awal PPDB SMAN 18 Surabaya, yaitu : Daftar Ulang Offline (disekolah) & Melengkapi data
Program Kerja English Club SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA Tahun Pelajaran 2009/2010 PROGRAM KERJA ENGL ISH CLUB SMA NEGER I 1 WAR UNGKIA RA A. Ras ionalisa si Pendidikan adalah indikator kemajuan bangsa. Salah satu sarana dan prasarana pendidikan formal di Indonesia adalah sekolah. Sekolah terdiri dari berbagai jenjang pendidikan, salah satunya adalah Sekolah Menengah Atas. Pada Sekolah Menengah Atas, pendidikan dititikberatkan kepada kemampuan siswa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatnya. Di antaranya digunakan untuk melanjutkn pendidikan ke perguruan tinggi atau terjun ke masyarakat. Untuk itu, dibutuhkan bekal atau kemampuan di antaranya kemampuan berbahasa Inggris. Salah satu sekolah yang menuntut kemampuan berbahasa Inggris bagi siswanya adalah SMA Warungkiara. Alasan kuat dituntutnya kemampuan berbahasa Ingris bagi siswa di sekolah ini adalah sekolah ini merupakan salah satu Rintisan Sekolah kategori Mandiri/ Rinstisan Sekolah Standar Nasional mulai tahun 2008 di Kabupaten Sukabumi. Sebagai sekolah rintisan, sekolah ini harus menunjukkan bahwa siwanya mampu memiliki kemampuan berbahasa Inggris terutama dalam menghadapi era globalisasi. Untuk itu, dibutuhkan berbagai kiat agar siswa terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Salah satu kiat yang digunakan adalah kegiatan peningkatan kreativitas siswa berbahasa Inggris. Kegiatan tersebut dinamakan English Speaking Days. Kegiatan ini sudah berjalan di sekolah, khususnya bagi anggota English Club SMA Warungkiara. Program English Club, SMAN 1 Warungkiara, 2009-2010 Page 2 B. Tujuan 1. Tujuan Jangka Panjang Membuat para siswa, guru dan komunitas sekolah dapat menggunakan Bahasa Inggris secar baik dan benar dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi era globalisasi, perdagangan bebas dan masa depan yang cerah. 2. Tujuan Jangka Pendek a. Meningkatkan kemampuan berkomunikasidalam bahasa Inggris dengan baik dan benar b. Menerapkan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris melalui pembiasaan Sasaran C. Stra tegi Pen capaian 1. Mengadakan English Course yang ditujuan kepada guru dan karyawan 2. Mengadakan kegiatan EFC dan EC bagi siswa satukali dalam seminggu 3. Mengaktifkan English Wall Magazine satu bulan sekali 4. Mengaktifkan English Corner Library dengan menyediakansumber bacaan untuk siswa 5. Mengaktifkan penggunaan Bahasa Inggris pada hari kamis dan sabtu 6. Memutar lagu berbahasa Inggris selama jam istirahat 7. Mengadakan upacara dua bahasa dua bulan sekali 8. Mengadakan lomba dan mengikuti lomba yang diadakan oleh MGMP Bahasa Inggris 9. Melakukan evaluasi Program English Club, SMAN 1 Warungkiara, 2009-2010 Page 3 D. Program Kegiatan Club 1. English Fun Club 2. English Wall Magazine 3. English Course 4. English Corner Library 5. English Request Song E. Program Tahu nan Kegiatan Pengembangan Diri English Club Semester Ganjil dan Genap Tahun Pelajaran 2009 - 2010 Semester No 1 I 2 1 II 2 Materi Latihan Kegiatan rutin * Dialog Sederhana * Percakapan sehari - hari * Permainan bahasa Kegiatan insidentil * Speech * Story telling Kegiatan rutin * Dialog Sederhana * Percakapan sehari - hari * Games permainan bahasa Kegiatan insidentil * Speech * Story Telling * Lomba Scabble * New reading * Singging * Written tes Program English Club, SMAN 1 Warungkiara, 2009-2010 Jumlah Pertemuan 15 minggu =30 x pertemuan = 60 jam 2 minggu =2 x pertemuan = 4 jam 7 minggu =14 x pertemuan =28 jam 5 minggu =10 x pertemuan =20 jam Page 4 F. Jadwal Kegiatan No 1 2 HARI Kamis Jum’at JAM SELESAI TEMPAT SMAN 1 Warungkira SMAN 1 Warungkiara G. Pembina English Club Penanggungjawab Kepala SMA Negeri 1 Warungkiara Pembina Yudi Rahmat Muharam, Koordinator kegiatan E. Eka Mira Komala, MMPd Fasilitator 1. E. Eka Mira Komala, MMPd 2. Dewisri Sudjia K, SS 3. Lani Aprilanti, H. Penut up Demikian Program Kerja English Club SMA Negeri 1 Warungkiara Tahun Pelajaran 2009/2010, semoga bisa terlaksana dengan baik dan mendapat dukungan dari semua pihak. Program English Club, SMAN 1 Warungkiara, 2009-2010 Page 5 Program English Club, SMAN 1 Warungkiara, 2009-2010 Page 6

Transistorefek-medan dipunciptakakèn déning Julius Edgar Lilienfeld ing taun 1925 lan déning Oskar Heil ing taun 1934, nanging peranti praktis boten dipundamel kanthi masal nagntos taun 1990-an. Saluran Sdèaya FET gadhah sebuah saluran gerbang (gate), cerat (drain) lan sumber (source) ingkang kintèn-kintèn sami kaliyan basis, kolektor. . Uraian

Apakah kamu merasa bingung karena kemampuan bahasa Inggrismu serasa jalan di tempat dan tidak ada perkembangan? Kalau kamu mengalami kemunduran seperti itu, kini waktunya untuk bertindak mengubah keadaan yang tak menyenangkan itu dengan tindakan nyata, dengan begitu kamu tidak hanya bisa melampaui kesulitan yang ada, tapi kamu juga akan mengalami perkembangan yang pesat, khusunya keahlian berbahasa Inggrismu. Buat kamu yang sudah membaca seri pertama mengenai organisasi himpunan mahasiswa di prodi tempat saya belajar, kamu bisa melanjutkan membaca artikel ini. Kalau belum, ada baiknya kamu membacanya terlebih dahulu melalui link berikut “kenalan yuk sama esa” supaya kamu mendapatkan pemahaman yang utuh mengenai seri artikel ini. Dalam seri sebelumnya, kamu pasti sempat membaca diksi “English Day”, bukan? Nah, simpelnya, artikel ini akan mengajakmu mengenali apa sih itu English Day, siapa tahu buat kamu yang sedang bingung membuat program kerja untuk himpunanmu, bisa mengadopsi program ini di tempat kalian. English Day juga cocok diterapkan di komunitas kecil yang fokus dalam pengembangan keahlian berbahasa Inggris. Well, saya tak ingin berlama-lama membuatmu penasaran lebih jauh lagi, yuk kita kenalan dengan yang namanya English Day. “So, English Day itu apa sih?” Penjelasan mudahnya, kalau kita bahas diksinya satu persatu, mulai dari English yang artinya bahasa Inggris dan Day yang maknanya hari. Maka, kalau kita gabungkan maknanya itu hari berbahasa Inggris. So, kapan sih English Day itu dilaksanakan? – Penasaran ya kapan? Hehe p Well, English Day dilaksanakan setiap hari senin tiap minggunya. Kenapa hanya seminggu sekali? Kalau kamu bertanya kenapa, jawabannya itu karena memang kita menyadari jikalau membentuk kebiasaan dan lingkungan baru itu tidaklah mudah, demi mencapai tujuan mencerdaskan mahasiswa bahasa, teman-teman himpunan berinisiatif untuk memulai langkah perubahan dari kegiatan yang mudah. Bukankah perjalanan 1000 mil dimulai dari langkah pertama? Berhasil atau tidak, setidaknya hasil keberanian memutuskan kegiatan ini patut diapresiasi karena teman-teman mahasiswa himpunan ini memberikan inovasi baru dalam pengembangan keahlian berbahasa. Lalu, bagaimana caranya English Day bisa membantu teman-teman mahasiswa menguasai keahlian berbahasa Inggris? Sistem English Day terbilang simpel dan mudah untuk diterapkan loh. Kamu hanya tinggal mengenakan pin English Day tiap hari senin, di pin ini, ada tulisan yang bisa mengingatkan dirimu dan temanmu untuk mau memberanikan diri berbicara dengan bahasa Inggris. Isi tulisan di pin itu begini redaksinya “Speak English Please”. Jadi, selama jam mata kuliah pertama dimulai, hingga jam mata kuliah berakhir pada pukul 12 siang, teman-teman mahasiswa diwajibkan berbahasa Inggris, demi membuatmu bisa lancar berkomunikasi, teman-teman himpunan telah mengajak dosen bahasa Inggris dan pengurus tiap kelas untuk memperhatikan mahasiswa mana saja yang berbahasa Inggris aktif dan pasif. Kalau kamu ketahuan berbahasa Indonesia walau sekatapun, maaf, dengan segala kerendahan hati, ketua kelas atau dosen akan menegur dan menagih denda Rp. 500/kata yang kamu ucapkan, kalau kamu memilih diam dan cari aman, kamu tetap saja kena denda. Bukannya ingin membuatmu tidak nyaman, namun teman-teman himpunan dan dosen di prodi bahasa Inggris ingin mendidikmu menjadi pribadi yang lebih baik lagi, tentunya kalau program ini berjalan dengan baik, tidak hanya teman-teman himpunan dan dosen yang senang, kamu juga akan terkena imbasnya, bukan? Kamu akan fasih berbahasa Inggris, dan disinilah perubahan kualitas dirimu terjadi, kalau kamu sudah berada pada titik ini, itu berarti kemampuan berbahasa inggrismu telah naik level. Congratulation guys. Next, bagaimana hasil penerapan English Day di program studi bahasa Inggris? Dalam artikel seri sebelumnya, English Student Association mengadakan acara welcome to esa, di event itu, teman-teman mahasiswa baru diberikan pin English Day diakhir acara, setiap ketua kelas yang sudah mendata jumlah mahasiswa di kelasnya diperbolehkan mengambil pinnya langsung ke depan. Di minggu berikutnya selepas event itu, kegiatan English Day langsung berjalan. Well, saya akan menceritakan suasana kelas 1B seperti apa ketika English Day berjalan, kenapa hanya kelas 1B yang saya jelaskan dalam artikel ini? Oh well, karena memang kelas saya ada di 1B dan tentu saja saya mengetahu dengan sejelas-jelasnya seperti apa jalannya English Day, terlebih saya ketua kelasnya, bersama fajar, wakil saya di kelas 1B, selain harus aktif berbahasa Inggris, kami berdua juga harus memperhatikan teman-teman sekelas, siapa tahu ada yang gatel enggak tahan pengen ngomong pake bahasa Indonesia aja. Hehe Awalnya saya dan teman-teman kelas 1B masih malu-malu berbicara dengan bahasa Inggris, wajar saja, kebiasaan berbicara bahasa asing belum terbentuk dalam diri kami. Dimulai dari minggu pertama, belum banyak yang berani ngobrol dengan bahasa Inggris, walaupun ada, itupun belum seisi kelas aktif berpartisipasi . Minggu kedua, mulai ada perkembangan, teman-teman yang sebelumnya tidak aktif mulai berpartisipasi, dan disinilah masalah terjadi. Mulai dari enggak bawa pinlah, ada yang ngomong pake bahasa Indonesia tapi enggak ketahuanlah, dan protes dari temen-temen yang merasa kalau saya dan fajar kurang maksimal dalam mengawasi teman-teman di kelas, well, guys, thanks buat masukannya ya. Minggu ketiga, teman-teman sudah mulai aktif berbahasa Inggris, meski masih sama belepotannya tiap kali mengucapkan kalimat bahasa Inggris, tapi setidaknya jumlah mahasiswa yang berdialog dalam bahasa Inggris, meningkat. Dan di minggu ini ada teman sekelas kami yang ketahuan keceplosan ngomong pake bahasa Indonesia, namanya Erlin, ya mau enggak mau dia harus didenda dong, biar adil. Hehe Minggu keempat, ada protes lagi nih dari temen sekelas, katanya mereka enggak mau ngomong pake bahasa Inggris di mata kuliah selain bahasa Inggris such as ilmu alamiah dasar, landasan pendidikan, atau bahkan pendidikan agama. Well, yasudahlah, turutin aja, asal programnya terus berjalan dan mereka enjoy ngejalaninnya. Minggu kelima, konsistensi udah mulai diuji nih, pasalnya English Day sudah mulai terlihat jadi seperti beban buat mahasiswa baru, khususnya buat mereka yang kurang pede berbahasa Inggris. So, mulai banyak deh yang ngelanggar aturan enggak mau ikutan English Day lagi. Hal serupa juga terjadi di kelas lain, bahkan ada kelas yang dari minggu pertama udah enggak jalan English Day-nya. Minggu keenam, saya pikir ini minggu terakhir English Day bisa berjalan, karena setelah minggu ini berakhir. Teman-teman kelas sudah tidak tertarik untuk terlibat aktif lagi dengan English Day, bukannya tidak mau berkembang, tapi saya pikir, teman-teman ini merasa English Day sebagai beban, apalagi buat mereka yang enggak suka kena denda, ada juga yang ingin tetap ikut aktif tapi enggak pede. Jadinya, di minggu-minggu berikutnya hanya tertinggal dua atau tiga mahasiswa aja yang masih aktif berbahasa Inggris di kelas, yakni, fajar, yogi, dan saya. Kesimpulan dari kegiatan English Day. Well, saya pikir, kegiatan ini bagus sekali, karena mahasiswa diajak aktif berbahasa Inggris sewaktu di kampus, ini sama halnya belajar bahasa Inggris di Pare, dimana semua orang aktif berbahasa Inggris dalam kesehariannya, kalau saja bisa diterapkan seperti disana, tentunya banyak mahasiswa yang sudah fasih berbahasa Inggris dalam kurun waktu 2 semester, setidaknya sudah percaya diri ketika ngobrol sama temennya. Sebelum mengakhiri post ini, saya ingin menyampaikan kepada pembaca kalau tulisan ini saya dedikasikan untuk temen-temen mahasiswa yang aktif di himpunan mahasiswa bahasa Inggris, lebih tepatnya English Student Association UHAMKA. Di organisasi ini, saya mengernal apa arti sebuah keluarga, karena di tempat ini memang memiliki asas kekeluargaan, disini kita saling mengenal, membantu, bercerita, bekerja untuk mahasiswa melalui program kerja, jalan-jalan, dan bagian terbaiknya adalah membuat cerita yang indah yang bisa kita kenang kelak, sama seperti tulisan yang kamu baca ini, tulisan yang membuatmu terkenang dengan masa-masa indah kita bersama di himpunan ini. FYI English Day itu programnya ESA UHAMKA angkatannya ka Icha, angkatan pertama. Program ini hanya ditujukan untuk mahasiswa baru. Well, sekian dulu ceritanya, semoga menginspirasi dan nantikan seri selanjutnya mengenai himpunan kami. Ini cerita organisasi kami, mana ceritamu?
Feb2021 - Apr 2021. I held the position of Chief Executive (Ketua Pelaksana) as well as a moderator for one of the speakers. School of Parliament is a program that aims to increase awareness of the younger generation about political life in Indonesia, especially regarding legislature. The activity came in the form Webinar that was attended by Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pandemi virus Covid-19 telah membawa perubahan besar dalam ranah Pendidikan. Bahkan perilaku kita dalam keseharian pun berubah karena pandemic ini. Seperti halnya di ranah Pendidikan, pola pembelajaran dengan tatap muka langsung di kelas, banyak yang yang terhenti karena adanya ajaran Physical Distancing sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan Covid-19. Demikian juga dengan kegiatan kampus salah satunya PMM Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa atau biasa disebut dengan KKN yang dimana ini termasuk salah satu syarat sebelum lulus dari sebuah Universitas. Universitas Muhammadiyah Malang pun tetap memberikan aktifitas ini sebagai bentuk syarat setiap kampusnya. Dengan selalu mengingatkan para Mahasiswa PMM dengan harus menanamkan prokes kepada masyarakat guna meningkatkan kesadaran pada warga sekitar akan bahayanya Covid-19. Bahasa Inggris merupakan bahasa global yang seharusnya dikuasai setiap individu di seluruh dunia. Dengan bahasa inggris, seseorang akan mampu berkomunikasi dengan individu-individu yang berasal dari negara lain, karena hal tersebut bahasa inggris mampu memperlancar pekerjaan seseorang yang sedang bekerja di luar negeri. Oleh karena itu, PMM kelompok 43 Gelombang 6 Universitas Muhammadiyah malang berinisiatif untuk membuat sebuah program yang mana program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya berbahasa inggris maka kami menanamkan program ini kepada seluruh anak di SDN 1 Bocek yang menjadi objek tujuan kami dalam memaparkan dan menanamkan Bahasa inggris sejak dini dan masyarakat desa Bocek ,Dusun Krajan, Kabupaten Malang menganggap bahwa kemampuan bahasa inggris yang dimiliki oleh anak-anak desa Bocek masih belum memadai, sementara tenaga pengajar bahasa inggris di desa tersebut memanglah sangat minim dari hasil survey kami di SDN 1 Bocek tersebut dan Bahasa inggris pun bukan menjadi pelajaran utama di SD tersebut maka dengan program kerja kami InsyaAllah dapat membantu meningkatkan kemampuan anak SDN 1 Bocek akan pentingnya berbahasa Inggris. Sehingga, untuk mengatasi hal tersebut Kelompok PMM Universitas Muhammadiyah Malang kelompok 43 gelombang 6 mengadakan program kerja di bidang pendidikan formal yaitu menghadirkan program yang bertajuk "English Day" dengan mengajarkan dan membuat sadar akan pentingnya berbahasa Inggris kepada siswa-siswi SDN 1 ini bertujuan untuk menguatkan dasar ilmu pengetahuan tentang bahasa inggris. Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan langsung oleh mahasiswa PMM Kelompok 43 Gelombang 6 2021. Pada awal kegiatan kami membuat sebuah Estory yang kami akan paparkan ke siswa dan siwi kelas 2 dan 3 SDN 1 Bochek. Karena kami bermaksud untuk mengenalkan Bahasa Inggris yang dikaji dalam bentuk digital yaitu kami membuat cerita anak berbahasa Inggris dengan bertajuk digital menggunakan aplikasi website Story Jumper. Dengan Mekanisme kami menceritakan cerita anak tersebut kepada siswa dan siswi SDN 1 Bocek dengan rinci. Sehingga ketika anak tidak paham siswa dan siswi tersebut bisa langsung menanyakan arti dari kata tersebut. Pada Kegiatan kedua kami mengenalkan sebuah opening password berbahasa inggris yang bertajuk lagu Bahasa inggris. Kami mempraktikkan opening password ini sebelum kegiatan dimulai kepada seluruh kelas di SDN 1 Bocek mulai dari kelas 2 hingga kelas 5 mengapa tidak ada kelas 1 dan 6, karena siswa kelas 1 SDN 1 Bocek sedang dalam tahap penerimaan siswa baru dan untuk kelas 6 sudah selesai dalam tahap akhir di jenjang Pendidikan dasar. Tujuan pembuatan Opening Password sebelum kelas dimulai yaitu agar siswa dan siswi semangat dan merasa senang dengan berbahasa Inggri dan merasa enjoy. Setelah itu kami pun juga memiliki kegiatan yaitu Tongue Twister yang mana kegiatan ini bertujuan untuk melatih kepekaan murid dalam Menyusun kalimat berbahasa inggris dan dapat mengucapkan pronounciation dengan baik. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya . 145 156 12 185 11 47 53 330

program english day di sma